Bulan Ramadhan memiliki keutamaan dan keistimewaan yang besar diantara bulan-bulan yang lain. Ramadhan adalah bulan penuh berkah, pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup dan setan-setan pun dibelenggu.
Orang yang melaksanakan puasa di bulan Ramadhan akan mendapatkan dua kebahagiaan. Hal itu disebutkan dalam Hadits Qudsi, Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam bersabda:
لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ يَفْرَحُهُمَا: إِذَا أَفْطَرَ فَرِحَ بِفِطْرِهِ، وَإِذَا لَقِيَ رَبَّهُ فَرِحَ بِصَوْمِهِ. (مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ)
Artinya: “Ada dua kebahagiaan bagi orang yang berpuasa, yaitu: ketika berbuka ia bahagia dengan berbukanya, dan ketika bertemu Tuhannya ia bahagia dengan puasanya.” (Muttafaqun alaihi)
Dari Hadits Qudsi tersebut, Sayyid Muhammad bin Alawi al-Maliki al-Hasani dalam Kitab Fathu al-Qarib al-Mujib ala Tahdzibi at-Targhib wa at-Tarhib, halaman 147 [Surabaya: Maktabah Hai’ah As Shofwah] menjelaskan:
Pertama, kegembiraan seseorang saat berbuka puasa, sebab:
1. Dapat menghilangkan rasa lapar,
2. Sesuatu yang diinginkan dapat terpenuhi,
3. Ibadah puasanya sempurna, dan
4. Selamat dari sesuatu yang dapat membatalkan puasa.
Kedua, kegembiraan seorang hamba saat bertemu Tuhannya, sebab:
1. Mendapatkan balasan atas pahala puasanya,
2. Kenikmatan yang sangat luas, dan
3. Pemberian yang melimpah sebab karunia-Nya.
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan tentang adanya seruan untuk berpuasa, menjelaskan pahala jangka pendek sekaligus jangka panjang, larangan melakukan pelanggaran bagi orang yang berpuasa karena Allah yang akan menolong dan memberi pahala bagi orang yang telah meninggalkan makan, minum dan hawa nafsunya demi Allah Azza wa Jalla.
Wallâhu a’lam bisshawab